Sampah di Ibrajim aji

 

 

 

 

 

UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Dilihat dari definisi di atas, dapat disimpulkan definisi sampah adalah sisa dari kegiatan sehari-hari manusia berupa material tertentu yang tidak lagi bisa dimanfaatkan sehingga harus dibuang dan dimusnahkan. Penanganan akhir sampah dilakukan bergantung pada karakteristik dan kategori setiap jenis sampah.

memahami cara mengelola sampah dengan tepat dan bertanggung jawab, hal penting yang perlu diketahui adalah macam macam sampah, klasifikasi perbedaan dan karakteristik dari setiap jenis sampah yang ada. Tidak hanya terdiri dari sampah organik dan anorganik, sampah juga dapat dibedakan berdasarkan kategori tertentu. Berikut adalah uraian macam-macam sampah berdasarkan sifat, sumber, dan waktunya

Berdasarkan sifatnya, sampah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3.

1. Sampah Organik

Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable).

Biasanya sampah jenis ini biasa kita kenal dengan sampah sisa makanan, potongan buah dan sayur, sampah dedaunan, pepohonan, dan rumput-rumputan, sekam padi, kotoran hewan ternak, juga potongan kuku dan helai rambut yang terbuang ke tanah.

Beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi hal-hal lain, seperti kompos, ecoenzym, diolah menggunakan lubang biopori, dan menjadi pakan ternak bagi Black Soldier Fly atau lalat BSF.

Khusus untuk sampah tertentu, seperti daging, batok kelapa, kotoran, dan lainnya tidak dapat diolah atau dimanfaatkan kembali dengan alasan kesehatan atau karakteristiknya yang butuh waktu lama untuk terurai.

Sampah organik bisa dibedakan lagi secara lebih mendetail ke dalam dua jenis, yaitu sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering punya kandungan air yang lebih sedikit dibandingkan sampah organik basah. Oleh karena itu, biasanya sampah organik basah akan lebih cepat membusuk sehingga hancur lebih dulu.

2. Sampah Anorganik

Berbeda dari sampah organik, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alami (undegradable) karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan hasil olahan dari bahan sintetik tertentu

Beberapa contoh sampah anorganik yang sering dijumpai sehari-hari misalnya seperti kantong plastik, kaleng, aluminium, botol kaca, styrofoam, karton, tekstil dan masih banyak lagi. Barang-barang dengan material tersebut tidak dapat membusuk dengan bantuan alam, untuk itu harus diolah kembali oleh manusia atau mesin agar bisa dimanfaatkan menjadi produk baru.

3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Selain dua jenis sampah di atas, sampah B3  adalah jenis sampah yang memiliki sifat khusus dan perlu ditangani secara khusus pula.

Dikutip dari Katadata, berdasarkan penjelasan Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1), sampah B3 adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Sampah jenis ini berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak.

Beberapa contoh dari sampah B3 adalah sampah medis, seperti masker, jarum suntik, dan peralatan medis lainnya, sampah elektronik atau e-waste berupa lampu, kabel, gadget rusak, dan lainnya, cairan kimia dan pelumas, produk kadaluarsa, dan beberapa sampah lainnya dengan karakteristik mudah meledak, terbakar, bersifat korosif, karsinogenik, dan dapat mengiritasi

Berdasarkan wujud atau bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Terdiri dari sampah padat dan sampah cair.

1. Sampah Padat

Sampah padat memiliki wujud yang jelas dan dapat berasal dari sampah organik maupun anorganik. Contohnya sampah dapur seperti sisa makanan, sayuran, sampah plastik, kayu, dan lainnya dengan bentuk yang lunak hingga keras termasuk ke dalam sampah berwujud padat.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua sampah padat bisa terurai secara alami. Oleh karena itu, sisanya perlu ditangani secara tepat agar tidak menumpuk dan mencemari lingkungan.

2. Sampah Cair

Sesuai namanya, sampah cair atau biasa disebut limbah adalah sisa penggunaan cairan tertentu yang tidak lagi dibutuhkan dan perlu dibuang.

Limbah dapat berupa limbah rumah tangga dari dapur, bekas cucian, air dari kamar mandi, dan toilet yang berpotensi mengandung patogen berbahaya. Dapat juga berupa cairan kimia dari kegiatan industri, medis, dan sebagainya yang juga berpotensi terkontaminasi zat tertentu.

Oleh karena itu, limbah cair biasanya punya saluran dan wadah khusus pengolahannya tersendiri agar ketika nantinya dibuang, tidak akan mengganggu keselamatan lingkungan

Sedangkan berdasarkan sumbernya, sampah dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bersumber dari buku “Panduan Membuat Kompos Cair” di laman Katadata, berikut adalah pembagiannya.

1. Sampah Alam

Kegiatan alami lingkungan juga dapat hasilkan sampah, berupa daun-daunan yang gugur, ranting yang patah, buah yang terlalu matang dan jatuh ke tanah dan berbagai contoh lainnya.

Umumnya, sampah tersebut akan menjadikan pemandangan terkesan kotor dan tidak rapi tetapi akan terurai secara alami dalam waktu tertentu.

2. Sampah Manusia

Jenis sampah ini bersumber dari manusia secara langsung atau disebut juga human waste. Contohnya seperti cairan urin dan feses.

Sampah jenis ini mengandung zat yang tidak baik dan dapat mencemari lingkungan juga membahayakan kesehatan jika dibuang sembarangan. Oleh karena itu, sanitasi yang baik adalah kunci mengelola sampah ini dengan tepat.

3. Sampah Konsumsi

Diartikan sebagai sampah sisa konsumsi manusia. Wujud yang umum ditemui adalah sampah rumah tangga seperti sisa makanan, kemasan plastik atau barang-barang pemakaian rumah tangga.

4. Sampah Industri

Sampah industri adalah bahan sisa dari kegiatan industri atau manufaktur. Contohnya dapat berupa sisa pangan hasil olahan atau yang terlanjur rusak sebelum sampai ke konsumen, sampah industri kimia dan bahan bangunan berupa cairan kimia, oli, pelumas, minyak, dan lainnya, serta sampah elektronik

Sampah pada dasarnya bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Terlebih jika masih dalam volume yang normal dibarengi dengan upaya penanganan yang optimal. Beberapa jenis sampah memiliki manfaat bagi manusia apabila bisa diolah kembali secara bijak dan tepat. Berikut adalah manfaat dan dampak yang bisa dihasilkan oleh sampah.

Manfaat dari Sampah

Pada sampah organik, nutrisi dan zat yang terkandung di dalamnya memiliki keuntungan yang baik dan dapat berfungsi sebagai penyubur tanah dan tanaman apabila dijadikan kompos. Kompos mengandung unsur penting yang dapat membantu struktur dan tekstur tanah menjadi lebih berkualitas.

Selain itu, sampah organik juga dapat dijadikan pakan hemat yang sehat untuk hewan ternak, seperti ayam, ikan, dan lalat Black Soldier Fly (BSF). Gas metana hasil dari sampah organik juga bisa diolah menjadi biogas untuk sumber alternatif pembangkit listrik.

Sedangkan sampah anorganik, seperti botol plastik, kaleng kemasan, botol kaca, dan beberapa contoh lainnya dapat dimanfaatkan untuk didaur ulang. Upaya daur ulang ini bantu menghemat pemakaian energi dan sumber daya, dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi dengan dijual ke bank sampah atau lapak sampah untuk didaur ulang, serta dapat diolah menjadi kerajinan unik yang cantik.

Dampak Negatif Sampah

Pemanfaatan sampah dilakukan untuk mencegahnya berakhir sia-sia tidak terkelola. Pengelolaan sampah bertanggung jawab juga berperan mengurangi potensinya mencemari lingkungan.

Sampah yang menumpuk dan tidak dikelola dengan baik dapat membuat TPA dalam kondisi over kapasitas. Gas metana dari sampah organik dapat menjadi penyumbang Gas Rumah Kaca yang memperparah perubahan iklim pada bumi. Sedangkan sampah anorganik yang tidak diolah atau ditangani sisa penggunaannya, hanya akan menjadi sampah abadi di alam karena sifatnya yang sulit terurai.

Tidak hanya merusak pemandangan dan lingkungan, sampah tidak terkelola juga dapat sebabkan masalah kesehatan bagi makhluk hidup, baik itu manusia, tumbuhan, bahkan hewan yang berada di lautan.

Pencemaran akibat sampah tanpa disadari dapat sampai ke tubuh manusia melalui rantai makanan. Kegiatan manusia pun dapat terganggu akibat pencemaran dari sampah. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan sampah yang baik agar keberadaannya tidak memberi kerugian.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *